Berita
Teori Uses and Gratifications: Bagaimana Media Memenuhi Kebutuhan Kita?
- 12 October 2024
- Posted by: webmaster
- Category: artikel widuri KEMAHASISWAAN

Kominfo STISIP Widuri – Di era digital saat ini, media hadir dalam berbagai bentuk dan format, mulai dari televisi, radio, hingga media sosial dan streaming online. Tetapi, pernahkah kamu berpikir mengapa kita memilih media tertentu, atau apa yang membuat kita merasa puas setelah menggunakannya? Jawaban dari pertanyaan ini dapat dijelaskan oleh Teori Uses and Gratifications (Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan), yang fokus pada alasan individu menggunakan media dan kebutuhan apa yang dipenuhi oleh media tersebut.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang teori ini, sejarah perkembangannya, hingga relevansinya di era modern, di mana kita dibanjiri oleh informasi dari berbagai media.
Apa Itu Teori Uses and Gratifications?
Teori Uses and Gratifications pertama kali muncul pada tahun 1940-an, tetapi baru berkembang signifikan pada tahun 1970-an. Teori ini menekankan bahwa pengguna media bukanlah penerima pasif dari konten media, melainkan individu yang aktif memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan kata lain, teori ini lebih berfokus pada apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang media lakukan terhadap orang.
Menurut teori ini, setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda dalam menggunakan media. Kita tidak sekadar menonton televisi atau menggunakan media sosial tanpa tujuan, tetapi karena kita memiliki kebutuhan tertentu yang ingin dipenuhi—baik itu hiburan, informasi, atau interaksi sosial.
Sejarah dan Perkembangan Teori Uses and Gratifications
Teori ini bermula dari penelitian yang dilakukan oleh Harold Lasswell dan Paul Lazarsfeld. Namun, konsep ini dikembangkan lebih lanjut pada tahun 1970-an oleh Elihu Katz, Jay Blumler, dan Michael Gurevitch. Mereka meneliti bagaimana orang menggunakan media untuk memenuhi berbagai kebutuhan psikologis dan sosial mereka.
Penelitian awal teori ini didasarkan pada penggunaan radio dan televisi. Namun, seiring berjalannya waktu, teori ini juga diterapkan pada berbagai bentuk media, termasuk media digital seperti internet, media sosial, podcast, dan layanan streaming.
Fokus Utama dari Teori Uses and Gratifications
Teori ini berfokus pada dua elemen utama:
- Pengguna media sebagai agen aktif: Menurut teori ini, individu aktif memilih media dan konten berdasarkan kebutuhan dan harapan mereka.
- Pemenuhan kebutuhan: Media digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti hiburan, informasi, pelarian dari kehidupan sehari-hari, dan interaksi sosial.
Kebutuhan yang Dipenuhi oleh Media
Teori Uses and Gratifications mengidentifikasi berbagai jenis kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh media. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Kebutuhan Kognitif (Informasi) Individu menggunakan media untuk mencari informasi dan memperluas pengetahuan mereka. Misalnya, orang mungkin menggunakan internet atau menonton berita untuk tetap up-to-date tentang isu-isu terkini, seperti politik, ekonomi, atau perubahan iklim.
- Kebutuhan Afektif (Emosional) Media juga sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan emosional, seperti hiburan atau pelarian dari rutinitas sehari-hari. Orang menonton film atau mendengarkan musik untuk merasa terhibur atau meredakan stres.
- Kebutuhan Personal (Identitas Pribadi) Media membantu individu dalam membangun dan memperkuat identitas pribadi mereka. Misalnya, orang yang mengikuti influencer tertentu di media sosial mungkin melakukannya karena merasa terhubung dengan nilai atau gaya hidup yang diwakili oleh influencer tersebut.
- Kebutuhan Sosial (Integrasi Sosial) Media digunakan sebagai alat untuk menjalin dan mempertahankan hubungan sosial. Banyak orang menggunakan platform media sosial seperti Facebook atau WhatsApp untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan rekan kerja, terutama ketika interaksi tatap muka tidak memungkinkan.
- Kebutuhan Pelarian Media juga menawarkan pelarian dari realitas kehidupan sehari-hari. Beberapa orang menggunakan media seperti video game atau serial drama untuk melupakan sementara tekanan atau masalah yang mereka hadapi.
Tokoh Kunci di Balik Teori Uses and Gratifications
- Elihu Katz Katz adalah salah satu tokoh utama yang mengembangkan Teori Uses and Gratifications. Melalui penelitiannya, ia menunjukkan bahwa orang memilih media berdasarkan kebutuhan spesifik mereka, bukan karena media memiliki pengaruh satu arah terhadap audiens.
- Jay Blumler dan Michael Gurevitch Blumler dan Gurevitch juga berkontribusi signifikan dalam mengembangkan teori ini. Mereka menyelidiki cara orang memanfaatkan media dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana kebutuhan individu memengaruhi pilihan media.
Relevansi Teori Uses and Gratifications di Era Digital
Di zaman digital, teori ini semakin relevan. Dengan begitu banyaknya pilihan media yang tersedia—mulai dari televisi, podcast, hingga media sosial—individu menjadi lebih aktif dalam memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Berikut beberapa cara di mana teori ini diterapkan di dunia digital:
- Media Sosial dan Interaksi Sosial Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok menjadi tempat di mana pengguna dapat berinteraksi, berbagi, dan terhubung dengan komunitas. Kebutuhan untuk merasa terhubung dengan orang lain dan membangun identitas pribadi semakin nyata di media sosial. Pengguna media sosial secara aktif memilih konten dan akun yang sesuai dengan minat dan identitas mereka.
- Layanan Streaming dan Hiburan Platform seperti Netflix, YouTube, dan Spotify memberikan pilihan hiburan yang beragam. Pengguna dapat memilih konten hiburan sesuai dengan suasana hati, genre favorit, atau rekomendasi algoritma yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan hiburan individu.
- Pencarian Informasi Orang-orang menggunakan mesin pencari seperti Google, atau situs berita, untuk mencari informasi yang relevan dengan kepentingan mereka, seperti berita terkini, ulasan produk, atau panduan kesehatan. Ini menunjukkan bagaimana teori ini tetap relevan dengan bagaimana kita mencari dan mengonsumsi informasi di era digital.
- Kustomisasi dan Personalisasi Berkat algoritma personalisasi, media digital semakin memenuhi kebutuhan individu secara spesifik. Misalnya, layanan streaming musik seperti Spotify dapat memprediksi lagu yang disukai pengguna berdasarkan preferensi mereka, sehingga memberikan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan.
Kritik terhadap Teori Uses and Gratifications
Meskipun teori ini banyak diterima, ada juga beberapa kritik terhadapnya:
- Kurangnya Fokus pada Pengaruh Media: Teori ini lebih berfokus pada pengguna media sebagai agen aktif, dan cenderung mengabaikan pengaruh yang dimiliki media itu sendiri terhadap audiens. Beberapa kritikus berpendapat bahwa media juga memiliki kekuatan untuk memengaruhi bagaimana individu berpikir dan bertindak, meskipun mereka aktif dalam memilih media.
- Asumsi Rasionalitas: Teori ini berasumsi bahwa individu selalu rasional dan menyadari kebutuhan mereka saat memilih media. Namun, dalam kenyataannya, beberapa orang mungkin menggunakan media tanpa alasan atau motivasi yang jelas.
Kesimpulan
Teori Uses and Gratifications memberikan perspektif penting tentang bagaimana dan mengapa kita menggunakan media. Dalam teori ini, individu dianggap sebagai agen aktif yang memilih media berdasarkan kebutuhan kognitif, afektif, sosial, atau personal mereka. Di era digital yang semakin dinamis, teori ini tetap relevan dalam memahami bagaimana media sosial, layanan streaming, dan internet secara keseluruhan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan kita.
Dengan memahami teori ini, kita bisa lebih sadar dalam menggunakan media dan bagaimana pilihan media kita memengaruhi kehidupan sehari-hari. Kita tidak hanya menjadi konsumen pasif dari konten, tetapi juga pengguna aktif yang memilih media sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.