Berita
Pengenalan Perguruan Tinggi Tentang Kampus Sehat
- 15 March 2021
- Posted by: webmaster
- Category: artikel widuri

Perguruan tinggi atau kampus pada saat ini telah menjalankan kerja sama dengan kementrian kesehatan guna menciptakan kawasan peduli kesehatan serta merubah perilaku masyarakat melalui berbagai program yang dijalankan mahasiswanya. Seperti contohnya di Indonesia yang sudah terdapat beberapa kampus sebagai tempat percontohan kampus sehat peduli lingkungan. Hal ini dodorong oleh beberapa kasus yang muncul seperti misalnya perilaku dan kebiasan merokok yang didominasi oleh remaja di atas 18 tahun. Sebagai akibat dari hal tersebut, maka warga kampus didorong untuk dapat memberikan contoh perilaku sehat yang baik dan benar dimulai dari kegiatannya di kampus. Oleh sebab itu, tidak jarang muncul larangan bagi para pedagang dalam menjajakan rokok di area kampus. Selain itu, larangan untuk menjual makanan ataupun minuman dengan kadar guka yang terlalu tinggi juga kerap dijumpai di area kampus.
Mengingat manfaat dari dikembangkannya healthy university atau kampus sehat bersama dengan kementrian kesehatan semakin masif, maka banyak terdapat terobosan yang dilakukan guna mengoptimalisasi pencegahan dan pemgendalian penyakit, khususnya bagi warga produktif di area kampus. Program kampus sehat menjadi upaya promosi guna meningkatkan perilaku dan budaya hidup sehat yang bisa tercermin dalam berbagai aktivitas akademik sehari-hari. Adanya program ini diharapkan mampu menggerakkan sektor pendidikan agar lebih banyak berperan dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat melalui upaya promotif dan preventif. Kampus sehat akan mengeluarkan beberapa kebijakan yang nantinya bisa mewujudkan masyarakat sehat, bugar dan produktif. Adapun di bawah ini ialah indikator yang harus dipenuhi agar suatu perguruan tinggi dapat dikatakan sebagai kampus sehat:
- Lingkungan kampus yang bersih, sehat dan aman. Hal ini bisa terpenuhi jika telah memenuhi beberapa persyaratan seperti terdapat tempat pembuangan dan pengelolaan sampah secara mandiri sehingga tidak bergantung pada tim pembuangan sampah, tersedia sarana dan prasarana penyedia kemananan secara lengkap serta adanya kantin yang menyediakan makanan dengan menu sehat setiap harinya.
- Kampus memiliki kebijakan sebagai kawasan “Zero Tolerance” atau bebas dari asap rokok, alkohol, narkoba, bebas dari perjudian, seperti : perjudian poker, judi bola online, togel dll, dan bebas dari berbagai bentuk kekerasan.
- Kampus mampu mendeteksi adanya faktor atau resiko penyakit tidak menular ataupun kesehatan jiwa secara rutin. Hal ini akan lebih baik jika disertai dengan pemeriksaan lebih lanjut terhadap resiko ataupun gejala-gejala yang muncul. Upaya ini bisa dikembangkan dengan cara membangun posbindu tiap-tiap fakultas yang menyelenggarakan pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan pengukuran masa tubuh dan lingkar perut guna mengetahui adanya obesitas.
- Kerap menggalakkan promosi kesehatan dalam berbagai bentuk kegiatan mahasiswa ataupun staff dan karyawan kampus. Pada mahasiswa biasanya banyak dijumpai kegiatan mengabdi terhadap masyarakat melalui media KIE.
- Menggalakkan aktivitas dan kegiatan fisik secara rutin seperti mislanya senam. Hal ini bisa dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki tiap-tiap kampus disesuaikan dengan jadwal kegiatan belajar mengajar yang terjadi.
Ke-lima poin di atas merupakan indikator yang harus dipenuhi agar suatu perguruan tinggi dapat dikatakan sebagai kampus sehat atau healthy university. Sebagai akibat dari adanya pandemi covid-19 yang telah beberapa bulan mewabah di berbagai kawasan, maka upaya mewujudkan kampus sehat dan terbentuknya beberapa komunitas sehat kampus peduli penyakit akan semakin meningkat dibandingkan sebelum terjadinya pandemi virus ini. Untuk menyukseskan program kampus sehat dibutuhkan kerja sama yang baik seluruh warga kampus, baik itu tenaga pengajar, staff, karyawan ataupun mahasiswanya. Sumber