Berita
Nadiem Memberikan Tantangan Kepada Mahasiswa Indonesia Ikut Kampus Mengajar 2021
- 3 March 2021
- Posted by: webmaster
- Category: artikel widuri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 1 sebagai bagian dari Kampus Merdeka.
Program yang merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini memanggil mahasiswa dari seluruh program studi dan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi, membuat perubahan, seraya mengembangkan diri.
Di tengah upaya memperbaiki mutu pendidikan nasional, terang Nadiem, Indonesia dihadapkan dengan pandemi. Tantangan yang dihadapi pun kian besar khususnya bagi siswa Sekolah Dasar (SD). “Sebagian besar dari mereka harus belajar dari rumah juga tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman-temannya. Di samping sejumlah guru dan orangtua murid yang juga harus beradaptasi. Oleh karena itu, dengan Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang kalian untuk juga mengatakan ‘saya mau,” papar Nadiem saat meluncurkan Kampus Mengajar.
“Saya mau”, jelas Nadiem, merupakan semboyan Ibu Kartini yang membuatnya mampu melewati beragam kesulitan dalam memajukan pendidikan. “Saya mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia, untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang di daerah 3T,” ajak Nadiem. Tak hanya itu, program ini juga sekaligus akan mengasah kepemimpinan, kematangan emosional dan kepekaan sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem juga meminta dukungan pemimpin perguruan tinggi dan dosen untuk segera melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan mahasiswa agar bisa melakukan hak belajarnya di luar kampus dan di luar program studi dengan difasilitasi dan didukung.
Perguruan Tinggi harus merevisi kurikulum yang memungkinkan mahasiswa menjalankan berbagi kegiatan kampus merdeka dan tetap lulus tepat waktu, Selain itu, Nadiem menegaskan bahwa perguruan tinggi juga harus memastikan pendaftaran dan konversi nilai Kampus Merdeka harus dibuat mudah.
Di samping itu, Nadiem berharap inisiatif Kemendikbud ini juga didukung oleh kepala dinas, kepala sekolah dan guru dengan menerima kehadiran mahasiswa mengajar di kabupaten dan sekolah.
“Adapun program kampus mengajar dapat terealisasi atas dukungan LPDP. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada LPDP yang telah mendukung Kemendikbud,” paparnya.
Nadiem mengatakan semua pihak untuk melangkah bersama-sama dan memiliki semangat gotong-royong untuk mendukung dan berpartisipasi dalam program kampus mengajar demi pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem juga meminta dukungan pemimpin perguruan tinggi dan dosen untuk segera melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan mahasiswa agar bisa melakukan hak belajarnya di luar kampus dan di luar program studi dengan difasilitasi dan didukung.
” Perguruan Tinggi harus merevisi kurikulum yang memungkinkan mahasiswa menjalankan berbagi kegiatan kampus merdeka dan tetap lulus tepat waktu,” Selain itu, Nadiem menegaskan bahwa perguruan tinggi juga harus memastikan pendaftaran dan konversi nilai Kampus Merdeka harus dibuat mudah. Di samping itu, Nadiem berharap inisiatif Kemendikbud ini juga didukung oleh kepala dinas, kepala sekolah dan guru dengan menerima kehadiran mahasiswa mengajar di kabupaten dan sekolah.
Direkrtur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Nizam mengatakan ada insentif yang jumlahnya dapat membantu mahasiswa selama menempuh pendidikan di kampus dan program Kampus Mengajar ini.
“Bantuan biaya hidup Rp 700 ribu per bulan dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal sebesar Rp 2,4 juta, namun besarannya tergantung uang kuliah di masing-masing perguran tinggi,” kata Nizam. Bantuan UKT maksimal sebesar Rp 2,4 juta ini dikatakan Nizam sudah diperhitungkan matang dan diharapkan bisa membantu memfasilitasi pendidikan para mahasiswa.
Ia mengatakan, bantuan insentif tidak cuma diberikan kepada mahasiswa saja. Bagi dosen pembimbing lapangan juga mendapat mendapat insentif dari Kemendikbud.