Berita
Kenapa Teori Uses and Gratifications Penting buat Pilihan Konten Media Kamu?
- 8 October 2024
- Posted by: webmaster
- Category: artikel widuri BERITA KEMAHASISWAAN

Kominfo STISIP Widuri – Di era digital, kita memiliki kebebasan yang luar biasa untuk memilih apa yang ingin kita konsumsi—baik itu video YouTube, postingan Instagram, berita online, atau podcast. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kamu memilih konten tertentu? Kenapa kamu lebih suka menggulir feed TikTok daripada membaca artikel panjang? Jawabannya bisa dijelaskan oleh Teori Uses and Gratifications.
Teori ini tidak hanya membantu kita memahami motivasi di balik pilihan media, tetapi juga memberi wawasan tentang bagaimana kita menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu teori Uses and Gratifications, tokoh-tokoh di balik teori ini, dan mengapa teori ini penting dalam menentukan pilihan konten media.
Apa Itu Teori Uses and Gratifications?
Teori Uses and Gratifications adalah sebuah pendekatan dalam studi komunikasi yang berfokus pada bagaimana individu menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pribadi mereka. Berbeda dengan teori komunikasi lain yang lebih memperhatikan bagaimana media memengaruhi audiens secara pasif, teori ini menempatkan audiens sebagai pengguna aktif yang secara sadar memilih media yang sesuai dengan tujuan mereka.
Menurut teori ini, orang menggunakan media untuk tujuan yang berbeda-beda, seperti mencari informasi, hiburan, interaksi sosial, atau bahkan untuk membentuk identitas diri. Intinya, kita memilih media yang kita konsumsi berdasarkan bagaimana media tersebut memenuhi kebutuhan kita.
Tokoh-Tokoh Kunci dalam Teori Uses and Gratifications
- Elihu Katz Elihu Katz adalah salah satu tokoh utama yang mengembangkan teori Uses and Gratifications pada tahun 1959 bersama Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch. Mereka mengajukan gagasan bahwa pengguna media tidak pasif, melainkan aktif dalam memilih media berdasarkan kebutuhan spesifik. Katz menyatakan bahwa orang menggunakan media untuk mencapai gratifikasi tertentu, yang bisa berupa informasi, identitas pribadi, integrasi sosial, dan hiburan.
- Jay G. Blumler Blumler melanjutkan pengembangan teori ini dengan lebih dalam membahas bagaimana media memuaskan kebutuhan audiens. Ia mengidentifikasi bahwa pilihan media tidak hanya bergantung pada konten, tetapi juga pada konteks sosial dan lingkungan di mana individu berada.
- Michael Gurevitch Gurevitch juga menjadi tokoh penting dalam pengembangan teori ini, dan berkontribusi dalam menjelaskan bahwa motivasi audiens dalam memilih media bisa sangat beragam dan personal, tergantung pada situasi dan tujuan mereka.
Kebutuhan dan Gratifikasi: Mengapa Kita Memilih Konten Tertentu?
Teori Uses and Gratifications menyoroti beberapa kebutuhan dasar yang mendorong kita untuk memilih jenis konten tertentu. Beberapa kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan Informasi Salah satu alasan utama kita menggunakan media adalah untuk mendapatkan informasi. Misalnya, kita menggunakan berita online, podcast, atau feed Twitter untuk tetap up-to-date dengan perkembangan dunia. Pengguna yang memiliki kebutuhan informasi cenderung memilih konten yang edukatif, seperti artikel berita, tutorial, atau dokumenter.
- Kebutuhan Hiburan Bagi banyak orang, media adalah sarana untuk bersantai dan menghibur diri. Kita menonton serial Netflix, scrolling TikTok, atau mendengarkan musik di Spotify untuk melepas stres dan bersenang-senang. Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa media dipilih karena bisa menyediakan pelarian dari kenyataan atau memberikan hiburan langsung.
- Kebutuhan Identitas Pribadi Media juga bisa digunakan untuk membentuk atau menguatkan identitas pribadi. Misalnya, kamu mungkin mengikuti akun-akun influencer yang kamu kagumi karena mereka merepresentasikan gaya hidup atau pandangan yang kamu inginkan. Konten media yang kita konsumsi dapat membantu kita memahami siapa kita dan bagaimana kita ingin dipersepsikan oleh orang lain.
- Kebutuhan Sosial Media sosial memainkan peran besar dalam memenuhi kebutuhan interaksi sosial kita. Dengan menggunakan platform seperti Instagram, WhatsApp, atau Twitter, kita bisa terhubung dengan teman-teman, keluarga, atau bahkan komunitas yang memiliki minat yang sama. Kebutuhan ini juga bisa dipenuhi melalui komentar, likes, atau pesan langsung, yang semuanya memberi rasa keterhubungan.
- Kebutuhan Pelarian atau Eskapisme Kadang-kadang, kita memilih media untuk melarikan diri dari tekanan kehidupan sehari-hari. Video game, film fantasi, atau reality show sering kali dipilih untuk memenuhi kebutuhan ini. Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa media memberikan cara untuk “melarikan diri” sementara dari rutinitas dan masalah.
Mengapa Teori Ini Relevan di Era Digital?
Di era digital, pilihan media yang ada sangatlah luas. Mulai dari YouTube hingga Netflix, TikTok hingga podcast, kita memiliki kebebasan untuk memilih konten yang paling sesuai dengan kebutuhan kita. Inilah mengapa teori Uses and Gratifications semakin relevan, karena dengan begitu banyaknya pilihan, kita sering kali membuat keputusan yang sangat personal dan didasarkan pada kebutuhan tertentu.
Beberapa alasan mengapa teori ini penting dalam konteks digital adalah: Audiens yang Lebih Aktif Dalam dunia yang semakin digital, pengguna media lebih aktif dibandingkan sebelumnya. Mereka tidak hanya memilih apa yang ingin mereka konsumsi, tetapi juga kapan dan bagaimana mereka ingin mengonsumsinya. Misalnya, seseorang dapat memilih untuk menonton serial di Netflix secara maraton (binge-watching) pada akhir pekan untuk memenuhi kebutuhan hiburannya.
- Personalisasi Konten Platform digital seperti YouTube, Spotify, dan Instagram dirancang untuk memberikan konten yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi pengguna. Algoritma ini bekerja berdasarkan interaksi dan kebiasaan pengguna, yang semakin memperkuat gagasan teori Uses and Gratifications bahwa kita memilih media untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
- Kebutuhan untuk Multitasking Di era digital, orang sering menggunakan media sambil melakukan hal lain. Misalnya, kamu bisa mendengarkan podcast sambil berolahraga, atau menonton video YouTube sambil bekerja. Ini mencerminkan bagaimana kita menggunakan media untuk memenuhi berbagai kebutuhan sekaligus.
- Kreator dan Konsumen yang Terlibat Di platform seperti YouTube dan TikTok, pengguna tidak hanya sebagai konsumen pasif, tetapi juga kreator konten aktif. Ini memperlihatkan betapa kuatnya peran pengguna dalam membentuk media yang mereka konsumsi. Dengan teori Uses and Gratifications, kita bisa memahami bagaimana individu memilih untuk menjadi kreator konten guna memenuhi kebutuhan sosial, identitas, atau hiburan mereka.
Mengapa Ini Penting buat Kamu?
Dengan memahami teori Uses and Gratifications, kamu bisa lebih sadar tentang pilihan media yang kamu buat. Kamu bisa mulai bertanya pada dirimu sendiri: Mengapa aku menonton serial ini? Apa yang aku cari saat scrolling Instagram atau Twitter? Apa kebutuhan yang aku coba penuhi saat membaca berita atau menonton YouTube?
Memahami motivasi di balik pilihan media bisa membantu kamu menggunakan media secara lebih bijaksana. Misalnya, jika kamu menyadari bahwa kamu sering memilih media hanya untuk eskapisme, mungkin kamu bisa mencoba mencari konten yang lebih edukatif atau inspiratif untuk keseimbangan.
Kesimpulan
Teori Uses and Gratifications memberi kita wawasan tentang mengapa kita memilih media tertentu, baik itu untuk hiburan, informasi, atau interaksi sosial. Di era digital dengan beragam pilihan konten, teori ini membantu kita memahami motivasi kita sebagai pengguna media aktif.
Dengan menyadari kebutuhan pribadi yang mendorong kita memilih konten, kita bisa lebih bijaksana dalam mengonsumsi media dan lebih memahami bagaimana media memengaruhi keseharian kita. Jadi, lain kali saat kamu memilih apa yang akan ditonton atau didengarkan, ingatlah bahwa setiap keputusanmu mencerminkan kebutuhan yang ingin kamu penuhi.