Berita
“Keadaan Sehat Adalah Suatu Berkat Tersendiri”
- 3 February 2021
- Posted by: webmaster
- Category: artikel widuri

Hampir semua kita setuju bahwa virus C-19 membuat hari-hari di tahun 2020 begitu berat untuk dijalani. Semua orang dari segala lapisan terkena dampaknya. Banyak kehilangan terjadi. Mulai dari kehilangan nyawa, kehilangan orang terkasih, kehilangan pekerjaan, juga kehilangan kesabaran menanti kapan semua segera kembali seperti sedia kala.
Sepanjang tahun 2020 kita dihimbau disiplin untuk menjaga diri dan orang di sekitar kita. Peduli dengan lingkungan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ada yang serius melakukannya, ada pula yang separo hati menanggapinya, yang abai juga ada. Akhirnya semua berpulang kepada kesadaran diri masing-masing. Bagaimana menjaga diri dan keluarga.
Meskipun ada dalam situasi sulit, masih banyak orang yang tidak menjadi pelit. Di awal virus ini merasuk dalam kehidupan kita, ada rasa takut, cemas, dan khawatir untuk melakukan aktifitas seperti biasa. Tapi, kemudian kebaikan dan kemurahan hati selalu menang mengalahkan ketakutan. Gerakan berbagi mulai terjadi dalam berbagai bentuk kepedulian. Ada kelompok yang rutin membagikan sembako di ruang lingkup terdekatnya, ada pula yang turun ke jalan-jalan membagikannya untuk mereka yang hidup di jalan.
Berbagi rezeki juga dilakukan dengan mendukung usaha dadakan dari mereka yang mencoba bertahan menjalani masa pandemi yang entah sampai kapan. Teman Bantu Teman, demikian gerakan yang mencuat ramai di sosial media. Dan masih banyak bentuk kebaikan yang tumbuh subur di masa pandemi ini.
Tentu saja banyak juga cerita duka pada tahun 2020. Mereka yang kehilangan orang-orang terkasih karena terinfeksi virus C-19, para tenaga kesehatan yang lelah menghadapi bertambahnya pasien akibat virus corona, belum lagi risiko terkena virus ini. Dan sejumlah penderitaan lainnya karena situasi ini.
Mereka yang tidak terpukul akibat kesulitan ini pun masih ada. Terlihat dari aktifitas jalan-jalan pada masa libur belum lama ini. Berwisata masih menjadi kebutuhan beberapa orang, untuk melepaskan kejenuhan. Sementara yang lainnya tetap menahan diri, menghibur hati dengan serangkaian kegiatan kreatif di rumah. Selain alasan menjaga kesehatan, merekapun mengatakan dengan diam di rumah menghabiskan liburan, mereka berempati kepada orang lain yang mengalami kesulitan dari situasi yang sedang terjadi.
Setiap orang punya pilihan dan caranya sendiri melewati tahun 2020. Yang pasti, sejatinya ada kelegaan tersendiri menjalani hidup dengan berani. Berani mengakui semua kekhawatiran, ketakutan, atas semua yang terjadi, tetapi berani pula menjalani hari-hari dengan berharap penuh kepada penyertaan DIA yang memiliki hidup, dan berkuasa atas apa yang sedang terjadi di bumi.
Semoga hari-hari 2021 tetap diwarnai dengan kebaikan, kemurahan hati, juga keberanian. Sekalipun rasanya, sih … kehidupan tidak akan pernah sama seperti dulu lagi. Sumber