Berita
POLA PENGGUNAAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) DAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA
Oleh Hasyim Ali Imran
Paper ini pada dasarnya berintikan persoalan yang bertujuan untuk melemparkan wacana tentang riset menyangkut penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan peningkatan ekonomi masyarakat, Karena sebatas wacana, karenanya bagi para peminat persoalan yang sama bisa saja melebarkan fenomena dimaksud ke arah persoalan yang lebih luas atau lebih memperkecilnya. Selain itu, metode yang diusulkan dalam riset ini juga masih terbatas pada satu metode saja, yakni metode yang berbasiskan pada paradigma penelitian positivistik dengan metode survai. Para peneliti yang tertarik pada persoalan yang sama, bisa saja kreatif untuk melaksanakan penelitian sejenis dengan paradigma penelitian yang berbeda, misalnya paradigma penelitian interpretif dengan metode penelitian studi kasus. Jadi dengan wacana yang mengemuka dari hasil bahasan dalam paper ini, diharapkan dapat bermunculan kreativitas-kreativitas baru.
MODALITAS BAHASA RETORIKA PIDATO ANAS URBANINGRUM BERHENTI SEBAGAI KETUA UMUM PARTAI DEMOKRAT (Analisis Semiotika M.A.K. Halliday)
Oleh Jaka Sindu
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konstruksi pemaknaan semiotika sosial, relasi-relasi politik, dan modalitas teks bahasa retorika. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Deskriptif, metode analisis penelitian Semiotika Sosial M.A.K. Halliday, dengan Paradigma Kontruktivis yang memandang suatu realitas sosial, sebagai hasil konstruksi, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif. Kontruksi pemaknaan sebagai dari analisis verbal adalah : gaya pidato didominasi oleh gaya Ethos yang mengindikasikan kasusnya sebagai hasil rekayasa politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); pembelaan (pledoi atau buku putih Anas); pencitraan personal Anas dengan gaya merasa “dizolimi”, seperti yang biasa dilakukan SBY. Kontruksi non verbal mendapati Anas menggunakan bahasa tubuh, hasil duplikasi gaya pidato SBY.
Cara Anas menyampaikan pidato, menekankan pada stressing kata, frasa, dan kalimat, dengan ekspresi wajah yang datar. Kajian dari teks-konteks melalui semiotika sosial menunjukkan adanya pertarungan kepentingan dan kekuasan antara SBY dan Anas Urbaningrum. Gaya bahasa yang digunakan adalah sarkasme (sindiran) dan eufismisme (penghalusan). Modalitas bahasa didominasi oleh modalitas possibility—yakinkeyakinan. Kritik dari sikap bahasa (modalitas) adalah tidak adanya pembuktian dalam persidangan, sehingga pidato ini bisa dimaknai sebagai propaganda politik, mempertahankan citra baik Anas, Urbaningrum yang di masa yang akan datang kembali terjun ke politik setelah menjalani masa hukuman.
PERLINDUNGAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN PEREMPUAN DISABILITAS (STUDI DI HIMPUNAN WANITA DISABILITAS INDONESIA MALUKU)
Oleh Nancy Rahakbauw dan David Marthen Salakory
Perlindungan Sosial merupakan sarana penting untuk meringankan dampak kemiskinan dan kemelaratan yang dihadapi oleh kelompok yang rentan seperti perempuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan selalu diperlakukan secara diskriminatif dan dan mendapat stigma dalam kondisi-kondisi tertentu. Perempuan seringkali menjadi korban baik di ranah domestik maupun ranah publik, kondisi ini semakin dipersulit lagi, apabila perempuan tersebut mengalami Disabilitas. Keterbatasan dan ketidakmampuan sebagai seorang perempuan baik secara fisik maupun psikis menyebabkan Perempuan Disabilitas tidak dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perlindungan sosial yang diterima yang berdampak terhadap kesejahteraan Perempuan Disabilitas dengan memanfaatkan layanan yang disediakan oleh Pemerintah. Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Himpunan Perempuan Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Ambon, Provinsi Maluku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menggambarkan tentang bentuk-bentuk perlindungan sosial yang berdampak terhadap kesejahteraan Perempuan Disabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk perlindungan yang diterima oleh Perempuan Disabilitas yaitu Asuransi Sosial, Bantuan Sosial dan Pemberdayaan Sosial dan dampak yang dirasakan oleh Perempuan Disabilitas adanya peningkatan kesejahteraan baik secara ekonomi maupun psikososial.
MEDIA DAN BUDAYA POP
Oleh Nelson Holong Parapat
Tulisan ini menyajikan deskripsi media masa kini berkembang pesat sebagai akibat kemajuan teknologi media. Kemampuan tekhnologi media saat ini mengakibatkan media dapat menjangkau masyarakat dengan cakupan area yang sangat luas. Begitu juga, media memiliki kemampuan memperharui (update) isi media dengan cepat. Kemampuan media demikian mengakibatkan kecepatan media yang tinggi dalam menjangkau masyarakat luas dan memperbaharui informasi yang diperoleh masyarakat, sehingga terciptalah ketergantungan masyarakat kepada media.
Namun, ketergantungan masyarakat kepada media dimanfaatkan oleh para pemilik media untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya demi mempertahankan eksistensi media. Pengelola media memproduksi isi media sedemikian rupa sehingga membuat media menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat karena ketagihan mengkonsumsi isi media yang melambungkan angan-angan dan imajinasi warga masyarakat. Keadaaan masyarakat yang demikian menandakan bahwa masyarakat berada dalam apa yang dikenal dengan sebutan kesadaran palsu. Fenomena ini tampak dengan munculnya budaya pop, misalnya dengan merebaknya K-Pop di Indonesia. Maka, tidaklah mengherankan jika saat ini sering dijumpai kaum muda Indonesia yang menampilkan gaya busana, rambut dan make-up wajah seperti para artis musisi dan aktor sinetron dari Korsel.
Tidaklah dilarang untuk bergaya hidup seperti K-Pop. Namun perlu dikritisi apakah menerapkan budaya pop semacam ini akan lebih banyak bermanfaat atau merugikan bagi masyarakat. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, perlu ditingkatkan sosialisasi dan diseminasi mengenai literasi media bagi masyarakat, yaitu kemampuan masyarakat mengakses sekaligus menganalisis dampak media bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.
PRESENTASI DIRI DALAM KOMUNIKASI GAY DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR
Oleh Novita Sari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana presentasi diri gay di kalangan heteroseksual dan di kalangan sesama gay. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 2 orang gay dan 2 orang heteroseksual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh gay memiliki presentasi yang berbeda di front stage di kalangan heteroseksual dengan menampilkan sosok laki-laki dan di back stage (di kalangan sesama Gay) dengan menampilkan dirinya yang sesungguhnya. Namun terdapat dua sisi yang berbeda di kalangan Gay itu sendiri. Boti sebagai perempuan dan di sisi lain, Gay yang diposisikan sebagai lelaki disebut Gadun.
EKSISTENSI DAN OPTIMALISASI PERAN PUBLIC RELATIONS DI INDONESIA
Oleh Yerah Melita
Eksistensi Public Relations di Indonesia dalam menjalankan perannya sangat beragam. Beragamnya peran Public Relations di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor kurangnya pemahaman pihak manajemen mengenai tugas, fungsi dan peran Public Relations itu sendiri, faktor kedudukan Public Relations yang jauh dari manajemen puncak sehingga dalam pengambilan keputusan PR tidak dilibatkan, dan juga karena faktor PR asal “ada” sehingga tidak diberdayakan dengan optimal. Untuk dapat menjalankan perannya dengan optimal, maka dibutuhkan suatu pemahaman yang benar mengenai tugas, fungsi dan pengakuan mengenai eksistensi PR itu sendiri dari pihak manajemen atau pihak yang memiliki wewenang dalam suatu organisasi atau perusahaan.
INTERVENSI PEKERJAAN SOSIAL TERHADAP ANAK PENDERITA TRAUMA KORBAN KONFLIK SOSIAL: PENDEKATAN BIO-PSIKHO-SOSIAL-SPIRITUAL (STUDI KASUS PADA YAYASAN “PNIEL” DI TANGERANG)
Oleh David Marthen Salakory
Trauma bisa disebabkan oleh kondisi atau kejadian tertentu yang terjadi pada kehidupan seseorang, keluarga, maupun masyarakat. Salah satu kasus yang membuat anak mengalami pengalaman traumatis adalah konflik sosial, seperti perang. Selain itu, trauma juga bisa terjadi akibat bencana alam dan kekerasan. Trauma mungkin mengacu pada pengalaman menyakitkan dan mengejutkan yang menyebabkan keadaan stres manusia.
Selain itu, trauma juga bisa disebut luka fisik dan psikologis atau mental. Post Traumatic Stress adalah keadaan stres yang dialami setelah trauma. Kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan seseorang, yang disebut Post Traumatic Stress Disorder. Pencapaian dalam perawatan dan pemulihan trauma dapat terjadi jika klien mampu mengintegrasikan pengalaman traumatisnya sebagai realitas kehidupan.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Oleh Merliani Ivone Supit
Masalah penyalahgunaan narkoba semakin meningkat di Indonesia, korban yang ditimbulkan semakin banyak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan adanya proses intervensi oleh pekerja sosial dengan menggunakan adalah peran pendorong, peran penghubung, peran advokasi, peran perunding, peran pelindung, peran fasilitasi, peran inisiator, peran negosiator, peran edukator dan peran konselor.
DAMPAK KEGIATAN SEKOLAH PASAR TERHADAP PELAKU PASAR (Studi Kasus Pada Program Manajemen Pemberdayaan Pasar Rakyat di 50 Kabupaten/ Kota Tahun 2015)
Oleh Mida Setiana
Penelitian ini mencoba mengadopsi kegiatan Sekolah Pasar yang telah dilakukan oleh para relawan Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta, pada suatu studi kasus program manajemen pemberdayaan Pasar Rakyat di 50 Kabupaten/ Kota tahun 2015. Tujuan Penelitian ini ada tiga, yaitu: (1) memperkenalkan pola-pola partisipastif, (2) meningkatkan pengetahuan atau kapasitas pelaku, dan (3) diperolehnya dampak dari pelaksanaan Sekolah Pasar. Agar tujuan tersebut tercapai, penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Aksi (Action Research) atau tepatnya Kaji Tindak Partisipatif (Participatory Action Research).
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa fasilitator pasar berperan mempermudah cara melalui penggunaan beberapa teknik pengumpulan data/masalah seperti in-depth interview, curah pendapat, dan prioritas masalah. Dalam hal pengajaran, pola pendekatan Pendidikan Orang Dewasa (POD) yang dikemas secara populer, menarik, dan atraktif membuat para peserta Sekolah Pasar aktif dan semangat. Gambaran yang sama juga diperoleh dari hasil pengumpulan masalah. Data observasi maupun data prioritas masalah, keduanya menunjukkan bahwa masalah yang terkait dengan fisik pasar merupakan masalah yang paling besar, kemudian masalah berkaitan dengan pedagang, dan terakhir masalah manajemen pemasaran. Kondisi ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa revitalisasi aspek fisik pasar sangat berdampak besar bagi revitalisasi aspek lainnya.
Adapun dampak dari pelaksanaan sekolah pasar ini adalah: (1) Penggunaan beberapa teknik pengumpulan banyak direspon positif oleh pelaku pasar, (2) Peserta sekolah pasar mendapatkan wawasan dan ketrampilan baru yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang selama ini tidak pernah mereka dapatkan, misalnya pembukuan sederhana, cara menata barang dagangan, manajemen pemasaran, mengakses modal, dan cara berbisnis saat ini, misalnya secara online, (3) Hubungan antara pedagang dan pengelola kini mencair dan jauh lebih komunikatif, dan (4) Membangun rasa memiliki pedagang terhadap pasar.
PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK MEDIA D’ACADEMY INDOSIAR
Oleh Nelson Holong Parapat
Tulisan ini memaparkan masalah ekonomi-politik media di bidang komunikasi massa. Kajian ekonomipolitik media merupakan salah satu kajian komunikasi yang dilandasi pemikiran kritis mengenai media massa yang memandang media sebagai saluran dalam proses pertukaran komoditas di pasar bebas dalam kaitannya dengan pemanfaatan faktor politik dan kekuasaan guna berkompetisi dan memberikan kepuasan terhadap khalayaknya.
Program siaran D’ Academy (DA) Indosiar diduga merupakan program siaran andalan Indosiar dalam meningkatkan rating penyiaran, sehingga dimensi politis yang menyangkut penyiaran diarahkan untuk menciptakan keterdukungan untuk terselenggaranya program siaran ini. Perspektif ekonomi-politik media memandang bahwa, melalui program siaran D’ Academy telah terjadi apa yang disebut komodifikasi. Komodifikasi berhubungan dengan bagaimana proses transformasi barang dan jasa beserta nilai gunanya menjadi suatu komoditas yang mempunyai nilai tukar di pasar.
Komodifikasi D’Academy Indosiar telah merubah perspektif dangdut yang tadinya sebagai produk asli budaya tradisional Indonesia menjadi produk budaya komersial yang mempunyai potensi untuk mendatangkan laba dengan cara menggarap secara profesional dalam dunia kerja industri media televisi. Kata kunci: ekonomi-politik media, dominasi media, komodifikasi.
MEMBANGUN ORGANISASI/PERUSAHAAN MELALUI “STAKEHOLDER RELATIONS”
Oleh Yerah Melita
Tujuan yang ingin dicapai organisasi/perusahaan adalah terbina, terpelihara dan terciptanya hubungan yang baik atau harmonis antara organisasi dengan publiknya. Publik dalam hubungan masyarakat terdiri dua bagian, yakni publik internal dan publik eksternal. Baik publik internal maupun publik eksternal harus mendapat perhatian dan kepedulian yang sama dari pihak organisasi/perusahaan.
Publik internal dan publik eksternal sering disebut stakeholders. Stakeholders adalah pihak-pihak yang memiliki andil yang besar dalam pertumbuhan dan perkembangan organisasi/perusahaan. Tanpa stakeholder relations, organisasi tidak akan ada dan tidak akan pernah ada. Oleh karena itu organisasi/perusahaan menilai penting dan perlu mempedulikan keberadaan stakeholders-nya.
PENELITIAN KOMUNIKASI PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF BERBASIS INTERNET
Oleh Bambang Mudjiyanto
Berangkat dari fenomena masih relatif minimnya riset-riset yang difokuskan pada fenomena komunikasi dalam media internet, tulisan ini memfokuskan bahasannya pada persoalan pelaksanaan penelitian komunikasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang berbasis internet. Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa pada dasarnya fenomena komunikasi yang terjadi melalui medium internet dapat ditelaah melalui penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif, yang membedakannya adalah pada tipe penelitiannya, yaitu antara tipe penelitian korelatif dan penelitian tipe deskriptif. Hal ini karena berkaitan dengan sifat samplingnya. Sementara pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, sehubungan obyeknya ‘teks’, selain genrenya relatif sangat banyak, level analisisnya juga jadi relatif mudah untuk dikembangkan.
GB777 Slot Gacor
Scatter Hitam
GB777 Slot Gacor Hari Ini
GB777 Slot Gacor Hari Ini
Slot Gacor
GB777 Slot Gacor Hari Ini
777one
777one
777one