Berita
MODEL TERAPI TARI BALI SEBAGAI METODE INTERVENSI SOSIAL UNTUK PENANGANAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM RUMAH TANGGA (Studi Kasus Pada Keluarga NS di Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali)
Oleh Elisabeth Endang P.*
Tulisan ini membahas temuan penelitian dari model Terapi Tari Bali sebagai strategi intervensi yang baru. Model ini menggunakan tarian tradisional Bali sebagai media metode intervensinya. Penelitian ini dilakukan di Bali, dengan melibatkan peserta yaitu pasangan suami istri sebagai informan yang mengalami kondisi kekerasan seksual: suami sebagai aktor dan istri sebagai korban. Penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian kualitatif. Sebagai hasil dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa melalui Model terapi ini, interaksi antara suami dan istri dapat kembali harmonis, karena melalui gerakan tari dalam terapi ini mereka membangun kehidupan yang lebih baik dan bermakna. Sebagai kesimpulan, gerakan tari Bali yang terlibat dalam paket model terapi tari dapat digunakan sebagai terapi untuk tujuan: (1) Membangun hubungan manusia dalam keluarga untuk mendapatkan kembali kehidupan keluarga yang harmonis; (2) Mencapai keluarga balancing diri untuk kehidupan yang lebih baik.
KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SEBAGAI SARANA MEMBANGUN KERUKUNAN DI MASYARAKAT
Oleh Gun Sukirman A.
Penelitian ini mengangkat rumusan masalah mengenai bagaimana kompetensi Komunikasi antarbudaya Dewan Paroki Gereja Katolik Santo Servatius di Kampung Sawah, Kelurahan Jati Melati, Kota Bekasi dalam membangun relasi antara jemaat gereja dengan masyarakat lokal, kompetensi komunikasi antarbudaya apa saja yang dilakukan oleh Dewan Paroki Gereja Katolik Santo Servatius Kampung Sawah, Bekasi dan bagaimana pola komunikasi antarbudaya Dewan Paroki Gereja Santo Servatius Kampung Sawah Sawah Kota Bekasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui kompetensi komunikasi antarbudaya Dewan Paroki Gereja Katolik Santo Servatius Kampung Sawah, untuk mengetahui kompetensi komunikasi antarbudaya apa saja yang dilakukan oleh Gereja Katolik Santo Servatius, untuk mengetahui pola komunikasi antarbudaya yang dilakukan Gereja Santo Servatius Kampung Sawah.
Hasil penelitian yang didapat adalah kompetensi komunikasi antarbudaya Dewan Paroki Gereja Santo Servatius Kampung Sawah dalam membangun relasi antara jemaat dengan masyarakat lokal Kampung Sawah melalui perilaku komunikasi verbal dan non verbal melalui interaksi simbolik yang diwujudkan dalam pendekatan budaya dan mengembangkan kearifan budaya lokal masyarakat Kampung Sawah yaitu dengan inkulturasi budaya Betawi Kampung Sawah, dan berperan aktif membangun komunikasi kelompok lintas agama, sehingga akhirnya antara jemaat Gereja dengan masyarakat lokal bisa hidup rukun dan damai.
PEMAHAMAN WARTAWAN HARIAN SERAM POS MALUKU TERHADAP KODE ETIK JURNALISTIK
Oleh Marleen Muskita*
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman Kode Etik Jurnalistik oleh para wartawan Harian Seram Pos dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan permasalahan yang telah diteliti, penulis menggunakan teknik analisis isi, sebagai suatu teknik penelitian. Analisis isi mengkaji isi pemberitaan serta permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam penelitian untuk mencari suatu kebenaran.
Hasil penelitian ini adalah: memahami etika tidak menjamin seorang wartawan akan selalu bersikap etis, namun mempelajari etika adalah kemampuan yang bisa dilakukan setiap wartawan sehingga dalam penerapannya dapat menciptakan sikap etis yang konsisten.
Selama satu dekade terakhir, terutama setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Dewan Pers mencatat hampir sebagian besar wartawan, terutama di daerah belum memahami kode etik jurnalistik.
FAKTOR-FAKTOR ANAK DITERLANTARKAN DAN DAMPAKNYA (STUDI DI KOTA AMBON)
Oleh Nancy Rahakbauw*
Tulisan ini bertujuan menggambarkan faktor-faktor yang menyebabkan anak ditelantarkan, serta dampak yang dialami oleh anak yang ditelantarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif analisis. Subyek penelitian adalah anak-anak yang ditelantarkan dengan kategori usia 10 sampai 18 tahun dan orang tua atau keluarga.
Dari hasil analisis temuan penelitian didapatkan gambaran bahwa faktor pemicu yang menyebabkan anak terlantar adalah perceraian orang tua dan perlakuan salah yang diterima anak, serta ekonomi keluarga dan pendidikan orang tua yang rendah. Dampak perceraian dan perlakuan salah yang dialami anak menyebabkan hak dan kebutuhan anak terabaikan bahkan tidak terpenuhi secara layak dan optimal. Situasi ini akhirnya mendorong anak melakukan aktivitas di luar rumah dengan menjadi pedagang asongan, tukang cuci kuburan, pekerja rumah tangga dan tukang ojek. Dengan melaksanakan kegiatan atau aktivitas di luar rumah yang menyita waktu dan tenaga, mereka tidak memiliki waktu untuk bersekolah.
MENGKAJI RUANG LINGKUP PEKERJAAN MARKETING PUBLIC RELATIONS (MPR) DAN CORPORATE PUBLIC RELATIONS (CPR)
Oleh Yerah Melita*
Memahami ruang lingkup pekerjaan dari Marketing Public Relations (MPR) dan Corporate Public Relations (CPR) adalah penting, karena bila para praktisi Public Relations ataupun marketing tidak memahami ruang lingkup pekerjaan mereka masing-masing, kinerja atau hasil kerja mereka menjadi kurang maksimal. Hal itu berdampak pada efisiensi dan efektivitas perusahaan itu sendiri. Adanya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan waktu dan biaya lambat laun membuat rugi perusahaan dan bukan tidak mungkin perusahaan bisa gulung tikar. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai tugas dan pekerjaan masingmasing, baik sebagai MPR maupun CPR, sehingga keduanya saling mendukung, melengkapi dan mengisi kekurangan masing-masing.
Kehadiran Marketing Public Relations (MPR) dan eksistensinya seringkali disalahtafsirkan atau dipandang keliru oleh sebagian masyarakat.
Saat ini, pelaku pasar khususnya mereka yang sudah ahli (expert) dan memiliki pengalaman dalm bidang pemasaran yang cukup lama melihat dan menilai peluang pasar yang cukup besar untuk mengaplikasikan konsep-konsep public relations dalam melakukan kampanye pemasarannya.
PARTAI POLITIK DAN POLITIK PENCITRAAN MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2009
Oleh Budi Utami*
Sejak ajang pemilihan presiden secara langsung pada 2004, fenomena politik pencitraan di kalangan politisi Indonesia menguat. Kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam ajang itu dianggap sebagai keberhasilan membangun politik pencitraan. Menyadari kampanye pembentukan citra tidak bisa dilakukan hanya dalam semalam, sejumlah tokoh yang bersiap maju dalam ajang Pilpres 2009, yang dalam penelitian ini disebut capres, melakukan upaya pembentukan citra politik sejak jauh-jauh hari. Mulai dari mengunjungi pusat-pusat kegiatan rakyat di daerah, aktif dalam organisasi sosial ekonomi masyarakat, mendatangi daerah bencana dan memberi bantuan, hingga tampil dalam iklan ‘berbau’ layanan masyarakat atau kepedulian sosial di media massa.
Penelitian ini sengaja mengkomparasikan politik pencitraan Megawati Soekarnoputri yang didukung parpol besar dengan kekuatan mesin politiknya, dengan politik pencitraan Wiranto yang memasuki kancah perpolitikan nasional menggunakan kendaraan parpol baru dengan kesibukan membangun mesin politik. Pada saat itu mereka adalah kandidat potensial menghadapi SBY. Menggunakan metode kualitatif, penelusuran data dan analisis selama periode penelitian (2008) dilakukan dengan membagi wilayah penelitian ke dalam sejumlah indikator, lalu mencari perbedaan diantara temuan indikator politik pencitraan kedua capres (method of difference).
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS)
Oleh Nancy Rahakbauw*
Masalah HIV/AIDS bukan hanya sebagai permasalahan yang terjadi di tingkat lokal, namun sudah menjadi permasalahan regional maupun global. Masalah ini telah menimbulkan banyak korban, baik anak-anak maupun orang dewasa, bahkan telah mengguncang kehidupan keluarga. HIV bukan hanya berdampak secara medis namun juga berdampak secara psikososial-spritual. Kondisi ini sangat memprihatinkan apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Bangsa Indonesia akan kehilangan generasi muda yang produktif. Oleh karena itu, untuk menekan penyebaran virus ini maka dibutuhkan keterlibatan serta dukungan berbagai pihak terutama keluarga dalam pengobatan maupun perawatan sehingga mereka yang terinveksi HIV memiliki kehidupan yang lebih lama.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang pengetahuan dan pemahaman ODHA maupun keluarga terhadap penyakit HIV dan isu-isu yang terkait serta bentuk dukungan yang diberikan keluarga bagi ODHA dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif analisis. Subyek penelitian ini adalah Orang yang terinfeksi HIV/ AIDS dan keluarga. Hasil penelitian menemukan bahwa pengetahuan dan pemahaman ODHA maupun keluarga sangat terbatas, hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh tentang HIV/AIDS dan isu-isu yang terkait.
PEREMPUAN LEMBUT YANG PERKASA KANDUNGAN IDEOLOGI DALAM NOVEL PEREMPUAN KEUMALA
Oleh Nelson Holong Parapat*
Tulisan ini menyajikan bahwa dalam penggambaran kehidupan nyata, media terlibat untuk memproduksi ideologi dan seluruh teks media apapun kategorinya apakah berita atau drama atau feature, iklan dan konten lainnya berusaha memproduksi ideologi. Secara reguler media menyajikan gambaran dunia dengan cara membuat asumsi tentang dunia yang direpresentasikannya. Demikian halnya juga pada buku novel sebagai salah satu bentuk media dari berbagai media yang ada di masyarakat.
Novel epos Perempuan Keumala yang ditulis Endang Moerdopo, diasumsikan mengandung muatan ideologi dari penulisnya. Oleh karena itu, makalah ini akan mendeskripsikan gambaran tentang ideologi yang dimaksud, yang bukan secara tersurat melainkan tersirat dalam cerita keperkasaan dan kepahlawanan seorang perempuan, Keumalahayati, yang lembut dan rupawan.
Sebagai hasil analisis, disimpulkan bahwa yang perlu dikaji lebih mendalam lagi adalah apakah ideologi dalam novel Perempuan Keumala ini benar-benar merupakan suatu ideologi yang dapat dikategorikan sebagai ideologi yang murni ideologi perempuan. Pertanyaan kritis ini muncul, karena budaya yang berlaku di masyarakat adalah budaya yang merupakan produk dari dunia laki-laki. Bahkan makna simbol-simbol yang digunakan di masyarakat mengenai perempuan berasal dari dan diciptakan oleh kaum laki-laki, yang notabene juga digunakan kaum perempuan dalam merepresentasikan ide atau gagasan mereka tentang persamaan hak terhadap perempuan. Renungan kritis ini juga sebagai titik tolak rekonstruksi lebih lanjut dalam pencarian ideologi yang benar-benar murni dari, oleh dan untuk perempuan.
OPINI PUBLIK SEBAGAI BAROMETER PEMBENTUKAN CITRA ORGANISASI / PERUSAHAAN
Oleh Yerah Melita*
Setiap organisasi/ perusahaan pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar publik/masyarakat mempunyai penilaian, sikap dan opini yang menyenangkan dan menguntungkan bagi organisasi/perusahaan. Dengan kata lain tujuan organisasi/perusahaan adalah agar memperoleh reputasi, kredibilitas dan citra yang positif dari publiknya.
Untuk memperoleh tujuan di atas, organisasi/perusahaan harus peka dan peduli terhadap opini yang ada dan berkembang di masyarakat mengenai organisasi/ perusahaannya. Dengan mengetahui dan memahami opini yang ada dan berkembang di masyarakat, organisasi/perusahaan dapat mengaktualisasikan aspirasi, kebutuhan dan harapan publiknya.
Banyak organisasi/ perusahaan yang mengabaikan dan tidak mempedulikan opini publik yang ada dan berkembang di masyarakat mengenai organisasi/ perusahaannya. Akibatnya organisasi/ perusahaan tersebut harus menuai kerugian bahkan bila terus menerus diabaikan tidak mustahil organisasi/ perusahaan harus mengalami kepailitan atau gulung tikar.
https://pa-barru.go.id/kasus/
https://sman53jkt.sch.id/53/
https://pta-padang.go.id/po-includes/js/elid/?PTAP=Slot%20Gacor
https://mi.pta-padang.go.id/sekuritas/?mitigasi=Mawartoto
https://conceitho.com/pela/?sobre=Slot%20Gacor
https://yjhallalathur.com/auditorium/?arapuzha=Slot%20Gacor
https://www.lorencini.com.br/ole/
https://multcont.com/
https://ojs.uscnd.ac.id/
https://mail.pta-padang.go.id/public/
https://lpm.uscnd.ac.id/
https://yastisgl.or.id/?yasglid=Slot%20Gacor