Berita
Intervensi Pekerja Sosial Terhadap Anak-Anak Jalanan Kategori Rentan yang Putus Sekolah di Wilayah Pusat Grosir Cililitan (PGC)
- 14 August 2020
- Posted by: admin website
- Category: Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat 2014

Studi Kasus di Rumah Singgah Akur Kurnia Jakarta Timur
Oleh Hastin Trustisari, M.Si*)
Rumah Singgah Akur Kurnia adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang memberikan pelayanan kepada anak-anak jalanan di 4 titik pelayanan di wilayah Jakarta Timur Keseluruhan anak-anak jalanan yang dibina oleh Rumah Singgah Akur Kurnia dari 4 titik tersebut berjumlah 230 anak. Banyak kasus anak-anak jalanan dampingan Akur Kurnia yang putus sekolah tidak tertangani dengan tuntas, selain keterbatasan SDM, juga karena penanganan dan pendampingan anak dalam bidang pendidikan tidak berkesinambungan dan tidak konsisten dilakukan oleh Rumah Singgah khususnya untuk anak-anak yang putus sekolah dan ingin melanjutkan sekolah kembali.
Penelitian ini merekomendasikan ke tempat penampungan sebagai penyedia pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak-anak jalanan untuk terus meningkatkan program pendidikan, terutama untuk mengirim anak jalanan yang putus sekolah kembali ke sekolah-sekolah. Kasus klien dan proses intervensi klien dapat digunakan sebagai model peran intervensi oleh rumah singgah untuk memberikan pengaruh yang baik bagi anak-anak lain dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak jalanan melalui pendidikan.
Beberapa tahun terakhir ini, pertumbuhan anak jalanan di Indonesia semakin meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta adalah salah satu contoh, dimana kita akan sangat mudah menemui anak jalanan di berbagai tempat, mulai dari perempatan lampu merah, stasiun kereta api, terminal, pasar, pertokoan, dan bahkan mal. Pada mulanya ada dua kategori anak jalanan, yaitu anak-anak yang turun ke jalanan dan anakanak yang ada di jalanan. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu anak-anak dari keluarga yang ada di jalanan.