Berita
Bangun Rasa Toleransi Mahasiswa dengan Program Baru Kemendikbud
- 29 April 2021
- Posted by: webmaster
- Category: artikel widuri

Sebagai upaya mewujudkan generasi penerus bangsa yang cerdas secara akademik sekaligus memiliki nilai-nilai keberagaman dan toleransi, peluncuran Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021 secara resmi diintegrasikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim dalam program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
Nadiem menghimbau para pimpinan perguruan tinggi dan dosen, untuk mendorong mahasiswanya mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka guna mempelajari keragaman budaya Indonesia. “Kami menghimbau Ibu dan Bapak pimpinan perguruan tinggi dan dosen, untuk mendorong mahasiswanya yang berada di semester 3 sampai semester akhir mendaftar sebagai peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka untuk mengikuti sejumlah aktivitas berbagi dan saling mengenal antara satu daerah dengan daerah lainnya guna belajar keragaman kebudayaan Indonesia, sembari meningkatkan kompetensi-kompetensi akademik,” ujar Nadiem dalam layar virtual.
Dalam kesempatan itu, Nadiem menyarankan mahasiswa untuk mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan oleh perguruan tinggi penerima. Namun jika ada mata kuliah wajib yang masih harus dituntaskan di perguruan tinggi asal atau jika mahasiswa tertarik untuk mengambil mata kuliah unggulan di perguruan tinggi lain, maka hal tersebut dimungkinkan melalui pembelajaran daring.
Pada pembukaan peluncuran program tersebut, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Nizam mengenalkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021 yang akan segera dilaksanakan. Dalam pembukaanya, Nizam menegaskan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah salah satu upaya untuk mahasiswa mengenal kebudayaan Indonesia secara mendalam. “Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini adalah salah satu bentuk upaya untuk membangun pemahaman kita, adik-adik mahasiswa sekalian untuk mengenal Indonesia secara lebih dalam,”
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini tidak hanya dilakukan dalam pulau atau kota-kota tertentu saja, melainkan dilakukan dengan berpindah pulau dalam waktu satu semester seperti yang ditegaskan oleh Nizam. Dalam satu semester, mahasiswa harus mengonversikan 20 SKS selama mengikuti program tersebut.
Selanjutnya dijelaskan juga oleh Nizam, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa PTN ataupun PTS yang duduk di semester tiga sampai semester lima. Untuk mewujudkan tujuan utama dari program ini, yang mana membekali mahasiswa dengan pengetahuan kebudayaan Nusantara, mahasiswa wajib mengeksplorasi keragaman melalui Modul Nusantara.
Seleksi bagi dosen dan perguruan tinggi akan dilakukan di bulan Mei. Pendaftaran bisa dilakukan dengan mengakses melalui tautan . Disebutkan juga, bahwa setiap kampus dapat mendaftarkan paling sedikit 20 dosen sebagai dosen pembimbing modul nusantara.
Pendaftaran untuk mahasiswa akan dibuka pada Juli 2020. Setelah mendaftar, mahasiswa diperbolehkan memilih satu sampai tiga perguruan tinggi tujuan. Nizam menegaskan, pendaftaran dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini akan diseleksi secara kompetitif. Dalam program tersebut, terdapat batas jumlah kuota peserta mahasiswa yang akan lolos seleksi, yakni 20.000 peserta yang dapat ikut program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
“Tentu ini kompetitif, yang mendaftar 100.000, tersedianya 20.000, yang 80.000 terpaksa gugur. Jadi segera saja, begitu pengumuman di bulan Mei segera mendaftarkan diri. Kemudian, dari pendaftaran tersebut kita akan seleksi dan penempatan peserta,” tambah Nizam.
Setelah mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari akhir bulan Agustus sampai Januari, mahasiswa dapat mentransfer SKS yang sudah diperoleh dari keikutsertaan dalam program tersebut. “Mungkin nanti bagi yang prestasinya bagus, bisa mendapatkan pembiayaan lebih lanjut,” ujar Nizam.
Pada kegiatan peluncuran program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dijelaskan bahwa program tersebut adalah wujud dari dukungan dan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.